Untuk membekali lulusan SMK dengan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan daerah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terus mendorong penguatan kewirausahaan berbasis potensi lokal. Program ini dirancang agar siswa SMK dapat mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kekayaan alam dan sosial di lingkungan mereka, serta mampu menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan di daerah masing-masing. Dengan begitu, lulusan SMK diharapkan tidak hanya siap menghadapi dunia kerja, tetapi juga mampu berinovasi dan menciptakan lapangan kerja mandiri.
Kolaborasi dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu langkah strategis dalam program ini. UMKM dipilih karena perannya yang signifikan dalam perekonomian daerah, serta kemampuannya untuk menyerap tenaga kerja dalam skala yang lebih luas. Melalui kolaborasi ini, siswa SMK dapat langsung belajar dari pelaku UMKM tentang proses bisnis, pengelolaan usaha, dan pemanfaatan sumber daya alam lokal. Harapannya, kolaborasi ini membuka wawasan siswa mengenai peluang dan tantangan dalam mengembangkan usaha berbasis sumber daya daerah.
Selain memberikan pelatihan dalam keterampilan utama, seperti teknik produksi dan manajemen bisnis, program ini juga menekankan pentingnya keterampilan pendukung yang relevan. Keterampilan seperti pemasaran digital, komunikasi efektif, dan keuangan dasar turut disertakan dalam program ini agar siswa memiliki bekal yang lebih komprehensif dalam mengelola usaha mereka nantinya. Dengan bekal keterampilan yang bervariasi, lulusan SMK tidak hanya diharapkan menjadi tenaga kerja siap pakai, tetapi juga sebagai calon pengusaha lokal yang inovatif dan adaptif terhadap perubahan pasar.
Sertifikasi keterampilan menjadi komponen penting dalam program ini. Dengan sertifikasi yang diakui secara nasional, siswa memiliki nilai tambah ketika mencari pekerjaan maupun saat memulai usaha sendiri. Sertifikasi tersebut tidak hanya mencakup keterampilan utama, seperti teknik produksi, tetapi juga keterampilan pendukung, seperti kemampuan berkomunikasi dan negosiasi yang baik. Kemampuan ini akan sangat membantu mereka dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha di pasar yang semakin kompetitif.
Kementerian Pendidikan berharap, dengan keterampilan yang relevan dan bersertifikat, lulusan SMK dapat menjadi agen perubahan ekonomi di daerah masing-masing. Selain menekan angka pengangguran, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas UMKM di berbagai daerah melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi. Dengan demikian, keberadaan lulusan SMK tidak hanya memberi dampak positif pada diri mereka sendiri, tetapi juga pada ekonomi lokal yang berkembang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi.
Secara keseluruhan, penguatan kewirausahaan berbasis potensi lokal bagi siswa SMK merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan daerah melalui pendidikan vokasi yang berdaya guna. Kementerian Pendidikan akan terus mengawal program ini agar menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki jiwa wirausaha yang kuat. Dengan demikian, SMK dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan di masa depan.